UJIAN
AKHIR SEMESTER
MATA
KULIAH : KIMIA ORGANIK 1
SKS : 3 SKS
DOSEN
PENGAMPU : Dr. Syamsurizal, M.si
NAMA : NOFI AMELYA
NIM : RRA1C111005
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
SOALAN :
1 1.Bilamana
hidrokarbon dapat terbakar sempurna dan tidak sempurna. Jelaskan pada kondisi
vakum proses pembakaran apa yang akan terjadi dan perkirakan juga pada suhu
rendah sekitar 10⁰c, bagaimana proses pembakaran bisa
terjadi. Uraikan dengan memberikan contoh reaksi kimia.
2.
Jelaskan
apa yang mendasari formula yang lazim anda kenal sebagai alkana
(CnH2n+2),alkena (CnH2n),alkuna (CnH2n-2) dibuat demikian. Akan tetapi
kenyataannya formula tersebut hanya berlaku pada senyawa tertentu saja dalam
satu golongan dengan hidrokarbon tersebut. Bila anda berhasil membuktikan bahwa
formula tersebut tidak benar dengan
memberikan contoh sekurang-kurang nya tiga contoh masing-masing hidrokarbon.
Bagaimana saran anda membuat formulasi yang paling tapat dan berlaku umum untuk
masing-masing golongan hirokarbon seperti alkana,alkena,alkuna.
3 3.
Bila
senyawa hidrokarbon dapat di transformasi menjadi bentuk hirokarbon lain atau
senyawa organic lain. Factor-faktor apa saja yang paling menentukan hal
tersebut bisa terjadi. Jelaskan mengapa proses tersebut dapat terjadi. Jelaskan
bagaimana anda mengendalikan reaksi-reaksi kimia yang mungkin terjadi pada
suatu senyawa hidrokarbon sehingga bisa dihasilkan sebanyak-banyaknya dengan
biaya serendah-rendahnya:
4. Jelaskan
untuk apa sebenarnya anda perlu memahami tentang stereokimia dan relevansinya
apa dengan pengetahuan yang lain. Buatlah sekurang-kurangnya dua contoh senyawa
yang anda anggap memiliki stereokimia yang unik. Jelaskan segi-segi keunikan
senyawa tersebut dan kaitkan dengan nilai mamfaat dari senyawa tersebut.
JAWABAN
1 1.Menurut
pendapat saya: hidrokarbon pada pembakaran sempurna dan tidak sempurna pada
kondisi vakum proses pembakaran yang terjadi pada suhu 10⁰c:
ü Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau
dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
(bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran
tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Misalnya:
a. Pembakaran
sempurna isooktana:
C8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O (g) ΔH
= -546kJ
b. Pembakaran tak sempurna
isooktana:
C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g)
ΔH = 2924,kJ
Pada kondisi vakum pembakaran
yang terjadi adalah pembakaran sempurna karena pada kondisi tersebut tidak ada
lagi zat-zat lain yang dapat mempengaruhi reaksi tersebut.
ü Pada suhu 10⁰c proses pembakaran yang terjadi merupakan gas yang pada ahrnya di cairkan kembal dan dikenal dengan nama “ elpji” atau LPG ( L
iqufed
petroleum Gas). Fraksi ini di gunak an untuk bahan bakar kompor gas atau mobl dengan BBG atau d olah menjadi bahan kimia lainnya.
·
gasifikasi adalah proses
dimana bahan organik diuraikan melalui reaksi termal, dengan menyediakan jumlah
udara terbatas, sebagai perantara oksidasi sehingga terjadi pembakaran tak
sempurna (partial combustion) 10°C. Proses ini menghasilkan
campuran gas yang mampu nyala (karbon monoksida, hidrogen, metana), tar, minyak
Secara sederhana, gasifikasi bisa dijelaskan sebagai proses pembakaran bertahap. Hal ini dilakukan dengan membakar padatan seperti kayu atau batu bara dengan ketersediaan oksigen yang terbatas, sehingga gas yang terbentuk dari hasil pembakaran masih memeliki potensi untuk terbakar. Bahan bakar gasifikasi dapat berupa material padatan berkarbon – biasanya biomassa (kayu atau limbah berselulosa) atau batubara. Semua senyawa organik mengandung atom karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), dalam wujud molekul komplek yang bervariasi. Tujuan dari gasifikasi adalah untuk memutuskan ikatan dari molekul komplek ini menjadi gas yang sederhana yaitu hidrogen dan karbonmonoksida (H2 dan CO). Kedua gas ini merupakan gas yang mudah terbakar serta memiliki kerapatan energi dan densitas. Keduanya merupakan gas yang sangat bersih dan hanya memerlukan satu atom oksigen untuk dibakar menghasilkan karbon dioksida dan air (CO2, H2O). Inilah yang menyebabkan pembakaran yang melalui proses gasifikasi memiliki emisi yang sangat bersih. Dalam prosesnya, gasifikasi merupakan rangkaian proses termal hingga terbentuk gas. Pembakaran tidak sempurna sangat kotor dan buruk. Tujuan dari gasifikasi adalah untuk mengendalikan proses termal secara terpisah yang biasanya tercampur dalam proses pembakaran sederhana dan diatur sehingga menghasilkan produk yang diinginkan
Dalam proses gasifikasi jumlah udara pembakaran dibatasi antara 20% s/d 40% udara stoikiometri atau dengan equivalensi ratio (ER) 0,2 s/d 0,4
Secara sederhana, gasifikasi bisa dijelaskan sebagai proses pembakaran bertahap. Hal ini dilakukan dengan membakar padatan seperti kayu atau batu bara dengan ketersediaan oksigen yang terbatas, sehingga gas yang terbentuk dari hasil pembakaran masih memeliki potensi untuk terbakar. Bahan bakar gasifikasi dapat berupa material padatan berkarbon – biasanya biomassa (kayu atau limbah berselulosa) atau batubara. Semua senyawa organik mengandung atom karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), dalam wujud molekul komplek yang bervariasi. Tujuan dari gasifikasi adalah untuk memutuskan ikatan dari molekul komplek ini menjadi gas yang sederhana yaitu hidrogen dan karbonmonoksida (H2 dan CO). Kedua gas ini merupakan gas yang mudah terbakar serta memiliki kerapatan energi dan densitas. Keduanya merupakan gas yang sangat bersih dan hanya memerlukan satu atom oksigen untuk dibakar menghasilkan karbon dioksida dan air (CO2, H2O). Inilah yang menyebabkan pembakaran yang melalui proses gasifikasi memiliki emisi yang sangat bersih. Dalam prosesnya, gasifikasi merupakan rangkaian proses termal hingga terbentuk gas. Pembakaran tidak sempurna sangat kotor dan buruk. Tujuan dari gasifikasi adalah untuk mengendalikan proses termal secara terpisah yang biasanya tercampur dalam proses pembakaran sederhana dan diatur sehingga menghasilkan produk yang diinginkan
Dalam proses gasifikasi jumlah udara pembakaran dibatasi antara 20% s/d 40% udara stoikiometri atau dengan equivalensi ratio (ER) 0,2 s/d 0,4
ü Alkana (CnH2n+2), alkena (CnH2n), alkuna (CnH2n-2) mepunyai
formula yang lazim digunakan karena alkana
(CnH2n+2), alkena (CnH2n), alkuna (CnH2n-2) merupakan suatu golongan
hidrokarbon yang rumus empirisnya sudah ditentukan dan lazim digunakan oleh
karena itu suatu hal yang wajar jika formula tersebut hanya berlaku pada
senyawa tertentu. Selain itu formula alkana (CnH2n+2), alkena
(CnH2n), alkuna (CnH2n-2) dikuhusukan pada senyawa hidrokarbon hal ini menunjukkan banyaknya
atom karbon yang terdapat di dalam masing-masing rantai karbon. Saran saya dalam membuat formulasi yang paling tapat dan berlaku
umum untuk masing-masing golongan hirokarbon seperti alkana,alkena,alkuna
sebaiknya di dalam pembuatan formulasinya leburkan atau transformasikan dengan
senyawa yang lain. Selain itu alkana , alkena dan alkuna mudah bereaksi dengan
senyawa lain.
3 3.Menurut
pendapat saya: Faktor yang paling menentukan bila terjadi senyawa hidrokarbon
dapat di transformasi menjadi bentuk hirokarbon lain atau senyawa organik lain
yaitu:
ü
Alkohol dan eter merupakan turunan dari alkana. Struktur Alkohol diperoleh
dengan menggantikan satu atom H dengan gugus -OH. Penamaan alkohol
juga disesuaikan dengan nama alkana dengan mengubah huruf akhir a
pada alkana dengan ol. Misalkan metana menjadi
metanol. Struktur
eter diperoleh dengan menggabungkan dua buah alkil dengan oksigen.
Oleh karena itu eter juga disebut dengan alkoksi alkana. Eter yang paling
sederhana adalah dimetil eter, CH3— O —CH3 .
Alkohol dan eter
mempunyai rumus umum yang sama yaitu CnH2n+2O.
Alkohol merupakan senyawa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari dan kita gunakan sebagai pelarut dan antiseptik. Alkohol yang kita
kenal dan diperdagangkan dalam konsentrasi 70% dan 95% mempunyai rumus CH3CH2OH.
Sedangkan eter yang kita jumpai dalam perdagangan terutama dietil eter (CH3-CH2-O-CH2-CH3)
digunakan sebagai obat bius dan pelarut.
ü
Factor-faktor yang mempengaruhinya :
- Katalis
- Temperature saat reaksi
berlangsung
- Kecendrungan ikatan pada senyawa hidrokarbon yang mudah mengikat
senyawa lainnya.
4Menurut
pendapat saya: Semua yang pengetahuan yang dipelajari akan ada memberi manfaat
tersendiri, untuk itu memehami tentang stereokimia dan relevansinya dengan
pengetahuan yang lain adalah
Menurut saya :
ü stereokimia penting untuk dipelajari karena stereokimia
berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. stereokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang struktur ruang dalam kimia, dalam hal ini mempelajari
stereokimia dapat berguna bagi manusia agar bias mengetahui bagaimana susuna
atom-atom dalam suatu senyawa. Relevansi stereokimia terhadap pengetahuan lainnya yaitu bahwa kita dapat mengetahui apa saja dalam ilmu pengetahuan serinci mungkin. Contohnya dapat kita
lihat dari kehidupan kita yaitu dari bangunan rumah bagian dari dalam maupun diluar rumah sudah tertata dan tersusun secara rapi seperti ruang tamu yang terletak dibagian paling depan rumah dan dapur diletakan pada bagian belakang rumah dan bagian-bagian lainnya yang sudah tersusun rapi.
Contoh senyawa
hidrokarbon yang unik yaitu :
CH3
- CH2 – CH3 CH3
– CH2
|
CH3
|
CH3
1 Propana
2- propana
Keunikan pada
senyawa diatas yaitu dapat kita lihat dari bentuk strukturnya,dimana pada 1-propana
berupa rantai lurus, sedangkan pada 2-propana berupa rantai bercabangnya. Propana
digunakan sebagai bahan bakar yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari
sebagai gas elpiji.